Omah Pengetahuan

Hampir 3 bulan kita beraktivitas di rumah saja. Beberapa kota yang semula memberlakukan PSBB memutuskan untuk tak memperpanjang status PSBB dan beralih menuju new normal. Saya, sebagai Mombassador SGM Eksplor yang memiliki anak generasi maju, tentunya juga harus bersiap untuk menyambut new normal ini. Bermain Bersama Bunda Inspirasi Kegiatan Selama #DiRumahAja Bunda, ada yang sudah jenuh kah selama hampir 3 bulan beraktivitas di rumah saja? Sama, saya pun kadang merasa jenuh di rumah terus. Kalau sudah jenuh, biasanya saya curhat ke suami. Setelah curhat, terasa agak lega. Habis curhat, kami lalu mencari-cari kegiatan yang kira-kira bakal menarik bagi anak-anak, bagi kami juga tentunya. Iya, kami memang jenuh di rumah terus, namun nggak boleh dong rasa jenuh ini menular ke anak-anak. Jadi anak-anak generasi maju itu harus dicarikan kegiatan yang menarik dan tetap bisa menstimulasi tumbuh kembangnya.

Momen lebaran yang berbeda tahun ini memang telah berlalu. Namun ceritanya masih layak untuk di tuliskan bukan? Kan masih bulan syawal. Lebaran tahun ini memang berbeda, namun bagi Mombassador SGM Eksplor yang memiliki anak generasi maju, tetap punya cara seru untuk menikmati lebaran ini. Membuatnya jadi momen yang kelak akan selalu di kenang oleh anak-anak Sholat Id di Teras Rumah Walau ada himbauan agar Masjid tak menyelenggarakan sholat Id dan agar masyarakat melaksanakan sholat Id di rumah saja, Masjid yang letaknya di depan rumah saya tetap menyelenggarakan sholat Id. Jamaahnya pun tetap banyak, lantai 1 dan lantai 2 penuh. Halaman masjid pun penuh dan bahkan hingga ke jalan samping Masjid.

Bagaimana kabarnya Bunda? Tetap sabar membersamai anak-anak di rumah selama masa pandemi covid-19 kan tentunya? Kalau saya, sebagai Mombassador SGM Eksplor, alhamdulillah tetap semangat membersamai anak-anak di rumah. Karena anak generasi maju pasti mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah. Tahun ini memang masa yang berat ya, sudah sebulan lebih kita di anjurkan di rumah saja, bahkan juga di bulan Ramadhan. Ramadhan tahun ini sudah pasti terasa berbeda bagi kami di banding tahun sebelumnya. Tak ada lagi jalan-jalan sore ke pasar takjil, tak ada tarawih di Masjid, tak ada jalan-jalan di pagi hari seusai subuh. Sedih ya pastinya. Namun kita harus bisa menyesuaikan diri dengan kondisi ini. Semua ini demi kebaikan kita bersama.

Sebulan sudah anak-anak belajar di rumah, ada yang menggunakan platform pembelajaran online , ada yang bertatap muka virtual menggunakan aplikasi zoom, ada yang menerima dan melaporkan tugas lewat wa group. Semua metode itu membutuhkan koneksi internet. Lalu bagaimana bagi yang terkendala dengan internet, baik karena nggak memiliki sarana atau wilayahnya memang susah sinyal? Tenang, karena pemerintah melalui kemendikbud telah memikirkan hal ini. Dan mulai Senin, 13 April nanti, anak-anak bisa belajar di rumah dengan menyimak siaran TVRI.

Jumlah penduduk Indonesia yang positif terserang virus Corona terus bertambah, bahkan sudah mencapai angka ribuan. Anak-anak sekolah yang semula direncanakan hanya 2 minggu belajar di rumah, harus memperpanjang masa belajarnya di rumah. Ada daerah yang meminta siswa belajar di rumah sampai akhir April, ada yang sampai akhir Mei. Akhirnya, mau tak mau, masyarakat pun harus mengenal pembelajaran online

Situs dan aplikasi belajar online sedang menjadi bintang saat ini menyusul himbauan agar anak sekolah belajar di rumah mulai 16 - 30 Maret 2020. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Corona yang tengah melanda Indonesia. Karena siswa belajar di rumah, mau tak mau, teknologi harus digunakan untuk menjembatani proses belajar mengajar. Salah satu situs dan aplikasi yang direkomendasikan oleh kemdikbud adalah rumah belajar.

Dunia pendidikan, utamanya perguruan tinggi sedang diguncang oleh pernyataan Menteri Pendidikan tentang kampus merdeka. Setelah sebelumnya mencetuskan ide merdeka belajar, kini disusul dengan Kampus merdeka. Apa sih maksudnya kampus merdeka ini?